Kelelawar sering kali dianggap buta karena aktif pada malam hari dan mengandalkan ekolokasi untuk berburu mangsa. Namun, apakah benar kelelawar tidak bisa melihat sama sekali? Ini penjelasannya.
Kelelawar Tidak Sepenuhnya Buta Meskipun kelelawar menggunakan ekolokasi sebagai alat utama dalam mencari mangsa pada malam hari, sebagian besar spesies kelelawar tidak benar-benar buta. Mereka memiliki mata dan beberapa spesies bahkan memiliki penglihatan yang cukup baik.
Meskipun penglihatan kelelawar tidak sebaik manusia, mereka memiliki kemampuan untuk melihat dalam cahaya redup atau gelap dengan bantuan sel-sel batang di retina mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menangkap siluet objek di sekitarnya.
Baca Juga : Penelitian Baru Mengungkap Fakta Menarik tentang Dimorfisme Seksual pada Mamalia
Kunjungi Juga : perancatoto
Ekolokasi dan Penglihatan Ekolokasi, atau kemampuan untuk menggunakan suara yang dipantulkan untuk menentukan lokasi dan arah objek, adalah alat penting bagi kelelawar saat berburu. Mereka menghasilkan suara ultrasonik dan mendengarkan gema pantulannya untuk memahami lingkungan sekitar.
Namun, penggunaan ekolokasi tidak berarti bahwa kelelawar tidak memiliki penglihatan. Sebaliknya, mereka menggunakan kedua kemampuan ini secara bersama-sama untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang lingkungan mereka.
Menghindari Tabrakan saat Terbang Meskipun terbang dalam kelompok dan dalam keadaan gelap, kelelawar jarang bertabrakan satu sama lain. Mereka memiliki kemampuan untuk mendeteksi pergerakan dan hambatan di sekitar mereka menggunakan ekolokasi.
Dengan memancarkan suara ultrasonik, kelelawar dapat membuat gambaran mental tentang lingkungan mereka dan menghindari tabrakan dengan kelelawar lain atau objek lain di sekitar mereka.
Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk terbang bersamaan dalam keadaan gelap tanpa bertabrakan, memberikan contoh bagaimana kelelawar telah mengadaptasi diri mereka dengan lingkungan malam yang minim cahaya.
Kunjungi Juga : perancatoto